Pelni Siapkan Rp 4,5 Triliun untuk Peremajaan Tiga Kapal Penumpang

ALOR, JABATNEWS.COM — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berencana membeli tiga kapal penumpang baru dengan total anggaran Rp 4,5 triliun. Rencana tersebut dilakukan sebagai langkah strategis untuk memperbarui armada kapal yang telah melampaui batas usia teknis.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni, Anik Hidayati, menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 untuk uang muka pembelian kapal tersebut.
“Kami baru saja menyelesaikan rapat harmonisasi PMN untuk tahun anggaran 2024. Alokasi untuk Pelni sebesar Rp 1,5 triliun akan digunakan sebagai uang muka pembelian tiga kapal penumpang,” ujar Anik saat ditemui di Dermaga 1 Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Senin (23/12/2024).
Menurut Anik, dari 26 kapal yang saat ini dioperasikan Pelni, 12 kapal di antaranya telah berusia lebih dari 30 tahun. Kapal-kapal ini perlu segera diperbarui karena usia teknisnya sudah melampaui batas kelayakan operasional.
“Peremajaan ini sangat penting karena kapal memiliki batas usia teknis agar tetap layak dan efisien untuk digunakan,” jelasnya.
Anik juga menambahkan bahwa peremajaan armada membutuhkan waktu hingga tiga tahun, mencakup satu tahun untuk desain dan dua tahun untuk pembangunan kapal. Karena itu, ia berharap pemerintah dapat segera mencairkan anggaran sebelum akhir 2024.
“Kami memohon dukungan dari semua pihak agar proses pencairan anggaran ini dapat berjalan lancar. Pengajuan sudah dilakukan sejak 2022, dan hingga kini masih dalam proses,” tambahnya.
Pelni terakhir kali menerima kapal baru pada 2008, yaitu KM Gunung Dempo yang kini berusia 25 tahun. Sejak saat itu, tidak ada investasi baru untuk pengadaan kapal.
“KM Gunung Dempo adalah kapal terakhir yang dimiliki Pelni melalui peremajaan. Dengan adanya dukungan dari PMN, kami berharap bisa memulai proses peremajaan lagi untuk mendukung operasional yang lebih baik,” kata Anik.
Anik menjelaskan bahwa anggaran PMN saat ini sedang dianalisis oleh Kementerian BUMN sebelum diusulkan ke Kementerian Keuangan dan DPR RI untuk persetujuan. Ia berharap dukungan penuh dari berbagai pihak agar proses ini segera selesai.
“Kami membutuhkan keputusan segera agar dapat melakukan langkah konkret dalam peremajaan armada. Jika semua berjalan sesuai rencana, tiga kapal baru akan selesai pada 2027,” tutupnya.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan transportasi laut di Indonesia, terutama di wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada moda transportasi ini. (JN/Anes)