Perkembangan Perekonomian Indonesia Dari Tahun 2022

Fitri Rahma Salsabila
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Stisipol Raja Haji

OPINI, JABATNEWS.COM – Indikator keberhasilan dalam pertumbuhan ekonomi sendiri menjadikan suatu keberhasilan yang dimana keberhasilan tersebut berupaya untuk menjalankan dan mengatur di dalam suatu negara tersebut, hal ini menjadi faktor utama dalam negeri dikarenakan faktor gelobal, faktor penting yang berperan penting adalah rendahnya pendapatan per orang penduduk dan juga berdasarkan angkatan kerja yang terjadi akibat kondisi eksternal yang sangat rendah, yang terlihat dari tingginya beban hutang luar negeri.

Hal ini disebabkan karena sangat tergantung kepada peroduk impor yang mengatur produktivitas tenaga kerja dan suatu keberdayaan sumber daya alam yang sangat menurun, terutama pertumbuhan ekonomi menurun tajam dengan penyebaran Covid-19 yang mulai masuk di Indonesia pada triwulan II tahun 2020. Pandemic covid-19 sangat mempengaruhi pergerakan perekonomian Indonesia yang cenderung menurun. Ekonomi sendiri menjadi suatu hal yang mampu dalam menyelelidiki barang–barang dan berbagai hal yang termasuk didalamnya yang dilakukan dalam jangka panjang, didalam perkembangan ekonomi sendiri tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu dan juga perkembangan teknologi di dunia ini, hal ini menjadi patokan utama dari adanya kesesuaiaan dalam kelembagaan dengan ideologi. Perekonomian sendiri tidak terus menerus berkembang dikarenakan dengan adanya perjalanan waktu yang akan datang dan terus menerus berjalan dengan maju, dengan adanya kemajuan perekonomian sediri ada kalanya perekonomian tersebut akan naik ataupun akan turun, hal tersebut dikatakan wajar dikarenakan perkembangan perekonomian sendiri menjadi suatu masalahan yang dimana akan merosotnya kemajuan perekonomian, yang pada artinya akan mengalami ketidak berhasilan ekonomi dinegara tersebut. Sejarah awal dari perkembangan perekonomian di Indonesia sendiri memiliki catatan khusus yang penting dalam melihat suatu perekonomian di Indonesia ini sendiri, didalam perekonomian Indonesia memiliki berbagai aspek dinamika di dalam berjalannya hakikat hidup bangsa sendiri bukti dari dari realita sendiri mengalami perekonomian Indonesia. Hal ini menjadi dinamika dalam terjadinya pendekatan yang sejalan dengan suatu perjalanan bangsa Indonesia.

Namun pada target capaian ekonomi Indonesia di 2022 anggaran belanja pada tahun ini dengan pertumbuhan 5,2%, terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) percapaian pada tahun 2020 telah mengalami penurunan yang sangat derastis, inflasi pada tahun 2022 sendiri mengijak pada 3%. Hal ini dikarenakan adanya kasus pandemi yang membuat masyarakat mengalami penurunan yang sangat derastis yang dikarenakan adanya terus terjadi penaikan permintaan, kemiskinan di Indonesia bahwa pemerintah sendiri menargetkan pada tahun 2022 saat ini masyarakat akan bisa keluar dari jeratan double digit dengan angka kemiskinannya sebesar 8,5 hingga 9%. Dari pertumbuhan ekonomi yang kita lihat bahwa dalam konsumsi rumah tangga sendiri sudah mencapai angka 5,50 1% artinya pertumbuhan dari segi rumah tangga yang selama covid berdampak dan sudah kembali pada posisi atau dimana yang telah kit abaca kontribusinya sebesar 51,47% dan pada biasanya sebelum wabah covid ini bsa mencapai 50%. Dalam segi government spending sendiri terlihat rendah namun akan terkonsentrasi terletak didalam kuartal kedua dan kuartal ketiga, pada umumnya masyarakat sendiri mempunyai konsep tentang bagaimana masyarakat tersebut memberikan peluang hidup kepadanya untuk mencapai tujuan pribadi, sedangkan masyarakat yang tertib dan selalu memperioritaskan tentang hak – hak individu dan mengutamakan hak – hak masyarakat. Namun banyak sekali tantangan yang telah melanda dunia sekarang ini perekonomian Indonesia sendiri tetap akan bangkit dan terus menerus pemulihannya. Idnonesia sendiri disebut sebagai “the bright spot in the dark” yang dikarenakan pada kuartal ke III sendiri Indonesia masih melanjutkan pertumbuhan  positif dengan angka 5,72%, sistem ekonomi Indonesia sendiri memiliki sistem imperative yang dimana hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan dalam sektor industry pengolahan non migas. Pertumbuhan ekonomi sendiri akan bergantung kepada pengendalian pandemi, dengan cara disiplin dan dengan dukungan perbaikan sistem ketahanan kesehatan. Respon kebijakan ekonomi sendiri yang paling tepat dengan termasuk fisikal dan moneter, hal ini untuk memastikan agar peroses pemilihan lebih kuat. Ada juga reformasi struktural, hal ini mendorong efisiensi dan peningkatan produktivitas dalam rangka agar penciptaan lapangan kerja berjalan secara signifikan. Berbagai kebijakan yang sangat mendukung dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi sendiri adalah dengan pelonggaran mobilitas masyarakat, hal ini mendorong agar masyarakat waspada dan prokes ditempat tertutup dan ditempat terbuka masyarakat sudah lebih sehat. Mendorong pembangunan UMKM sendiri ditargetkan tahun ini sebesar 373 triliun. Pendapatan nasional sendiri menjadikan suatu indicator keberhasilan dalam kondisi perekonomian, didukung dengan pendapatan nasional PDB, dengan dasar harga berupa dengan jumlah nilai harga dalam suatu negara tertentu.

Pertumbuhan ekonomi akan terlaksana apabila dengan cara memanajemenkan didalam pembangunan yang diatur oleh pemerintah, perubahan dalam sistem pemerintahan sendiri dalam pengambilan keputusan dalam dinamika pertumbuhan perekonomian yang sehat. Faktor yang sangat penting didalam pengaruh perkembangan ekonomi rakyat sendiri adalah dengan menambahkan modal ke dalam daerah yang jauh dari pemungkiman manusia, memperbaiki kualitas dalam sumber daya manusia sendiri, pengendalian teknologi tepat guna sendiri sangat penting bagi pengaruh dalam pengembangan ekonomi dan juga mengenalkan teknologi tepat guna dengan upaya untuk menginovasikan bagi warga sekitar yang tinggal jauh dari pemungkiman kota besar. Kunci dari keberhasilan dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat adalah dengan selalu mempertimbangkan dan memperhatikan bagaimana sikap didalam pusat birokrasi yang sebagaimana membagikan kekuasaannya ke daerah – daerah yang jauh dari pusat kota. Upaya ini sangat menciptakan pertumbuhan ekonomi dengan upaya masyarakat untuk menuju sukses dan adil, Indonesia sendiri sangat membutuhkan pembiayaan yang sangat besar, hal ini untuk membangunkan masyarakat secara nasionalis. Secara teori dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia diharapkan mampu dalam pertumbuhan ekonomi dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Dalam kenaikan pengangguran yang mengakibatkan defisit anggaran negara semakin bertambah, anngka pengangguran pertambah mengakibatkan dampak pengurangan pendapat rumah tangga yang di mana konsumsi rumah tangga berkurang sehingga mengakibatkan dalam mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah sendiri berusaha mengadakan kebijakan dalam berbagai aspek kehidupan dengan tujuan untuk meningkatkan prekonomian Indonesia. Pemerintah sendiri lebih mengutamakan terhadap kebijakan fiskal yang beragam seperti insentif pajak yang membuat masyarakat merasakan adanya keringanan terhadap kewajiban mereka. Seluruh kebijakan yang telah pemerintah terancang memiliki tujuan agar negara Indonesia ini mengalami inflasi yang sudah mulai stabil dan tingkat penganggurannya semakin rendah.ekonomi Indonesia sendiri berdasarkan data yang telah terlihat semakin membaik dikarenakan adanya kebijakan yang telah di rencanakan oleh pemerintah sendiri. Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan ekonomi (PDB) dengan angka 3,69% pada tahun 2011, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 pada saat ini bayak sekali kontraksi yang membuat tingginya angka pertumbuhan ekonomi PDB. (Anwar)

Oleh: Fitri Rahma Salsabila
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Stisipol Raja Haji

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *