Lahan Pekarangan Jadi Sawah Mini, Kadis KP2KH Kepri Beri Apresiasi

TANJUNGPINANG, JABATNEWS.COM —Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (KP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rika Azmi, meninjau budidaya tanaman padi di pekarangan rumah Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, Ady Indra Pawennari, di Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang, Kamis (27/03/2025).
Dalam kunjungan yang didampingi oleh penyuluh pertanian tersebut, Rika Azmi mengapresiasi inisiatif Ady yang menjadi pelopor budidaya tanaman padi di pekarangan rumah di Kota Tanjungpinang.
Menurutnya, langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk pertanian.
“Pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman padi yang dilakukan Pak Ady ini patut kita apresiasi. Apalagi ini merupakan yang pertama di Tanjungpinang dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi warga lainnya untuk menanam padi di pekarangan rumah,” ujar Rika.
Lebih lanjut, Rika menyebut bahwa budidaya padi di lahan pekarangan sejalan dengan program swasembada pangan nasional yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Pemerintah saat ini tengah fokus pada program ketahanan pangan, dan Kepri juga ditargetkan untuk berkontribusi dalam hal ini. Mudah-mudahan Pak Ady bisa mengembangkan budidayanya di lahan yang lebih luas lagi,” tambahnya.
Empat Kali Panen dengan Produktivitas Meningkat
Ady Indra Pawennari, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kepri, menjelaskan bahwa ia telah memulai budidaya tanaman padi di pekarangan rumahnya sejak tahun 2022.
Hingga saat ini, ia telah melakukan panen sebanyak empat kali dengan berbagai varietas padi, di antaranya Ketan Hitam, CL 220, Inpari 32, dan SR.
Pada penanaman pertama, produktivitas yang dihasilkan hanya 2,5 ton per hektar. Namun, seiring dengan perbaikan teknik budidaya, hasil panennya meningkat hingga rata-rata mencapai 8 ton per hektar.
“Sebagai anak petani, kegiatan budidaya tanaman padi ini merupakan bentuk penghormatan saya kepada leluhur. Kita boleh menjadi wartawan atau pengusaha, tetapi jangan melupakan dari mana kita berasal,” ujar Ady.
Ia juga mendukung wacana yang diusulkan oleh Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, untuk memanfaatkan lahan terlantar di Kepri sebagai area pertanian guna mendukung program ketahanan pangan.
“Ini wacana yang sangat baik dan harus kita dukung. Banyak tanah di Kepri yang tersandera oleh Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (HGU) namun dibiarkan terlantar. Padahal, lahan-lahan ini bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan pangan,” kata Ady.
Dari pantauan di lokasi, tanaman padi di pekarangan rumah Ady yang dinamakan Paviliun Nusantara, dengan luas sekitar 4 meter x 9 meter, tampak mulai menguning.
Diperkirakan, tanaman padi varietas SR yang telah berusia 90 hari setelah tanam akan dipanen sekitar satu minggu setelah Idulfitri 1446 Hijriah.
Potensi Pengembangan Pertanian Perkotaan di Kepri
Inisiatif budidaya padi di pekarangan rumah ini menjadi bukti bahwa pertanian perkotaan dapat berkembang meskipun dengan lahan terbatas.
Jika konsep ini dikembangkan lebih luas, termasuk dengan pemanfaatan lahan tidur di Kepri, maka kontribusi daerah terhadap ketahanan pangan nasional dapat semakin meningkat.
Diharapkan, program seperti ini mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat agar semakin banyak warga yang terlibat dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di Kepulauan Riau. (JN/Abdi)