Batik Cual Mangrove, Dari Anambas ke Dunia
ANAMBAS, JABATNEWS.COM — Batik Cual Mangrove, karya seni khas Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, Kepulauan Anambas, kini menjadi sorotan. Kain batik ini tidak hanya menonjolkan keindahan motif unik, tetapi juga mengusung nilai pelestarian lingkungan melalui penggunaan pewarna alami dari buah atau biji porpagul mangrove.
Ketua Kelompok Batik Cual, Bambang Asmara, menyatakan bahwa kegiatan membatik ini adalah bentuk inovasi budaya yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Membatik adalah upaya untuk melahirkan generasi muda yang sadar budaya sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat melalui UMKM,” ujar Bambang, Sabtu (06/01/2025).
Batik Cual Mangrove tidak hanya diminati masyarakat lokal, tetapi juga mulai dikenal di luar daerah, bahkan hingga ke Amerika Serikat.
Desain motifnya yang unik mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati Kepulauan Anambas, menjadikannya simbol identitas lokal yang membanggakan.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Perusahaan Migas Harbour Energi, yang turut berkontribusi dalam menciptakan sarana edukasi dan rekreasi bagi masyarakat. Selain itu, upaya promosi terus dilakukan agar batik khas ini semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Bambang Asmara juga menjelaskan, untuk melindungi keaslian dan keunikan motifnya, Batik Cual Mangrove tengah diupayakan memperoleh hak paten.
“Ini adalah langkah penting untuk melindungi, melestarikan, dan mengembangkan potensi budaya lokal,” jelas Bambang.
Keberadaan Batik Cual Mangrove diharapkan tidak hanya memperkenalkan Kepulauan Anambas sebagai daerah yang kaya akan budaya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memadukan seni tradisional dengan pelestarian lingkungan.
Dengan nilai ekonomis yang tinggi, batik ini menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. (JN/Anes)
